Pada suatu hari Nike mengirimkan pesan. “Piq jadi Living Loving mau mengajukan kerjasama dengan Sasa membahas orang dari berbagai macam background menghabiskan waktu di rumah. Nah kita pengen bahas lo dan Laika salah satunya”.
Walau kami mencintai rumah kami, tetapi kami awalnya menolak karena Living Loving dikenal dengan Intagrammable content, sedangkan di keluarga kami yang instagrammable itu cuma foto makanan, yang lainnya nggak ada yang Instagrammable. Coba cek IG kami, isinya cuma makanan. Jarang sekali ada foto OOTD, sneakers atau apalah. Foto muka? Aduh...
Termasuk rumah kami. Rumah kami juga bukan rumah yang cantik. Bahkan di komplek rumah yang isinya cuma 4 rumah, rumah kami juga bukan yang paling bagus. Tapi kami tetap merasa bahwa ini tempat yang paling nyaman di dunia ini.
Pendek kata, jadilah video ini.
Buat yang kenal kami, konsep “Anak Rumahan” itu relevan sekali dengan keluarga kami. We don’t go to malls; we only go to the movie when the movie was really really really good and we seldom eat at the restaurant. Kami selalu bilang definisi kami makan di luar adalah, harfiah, membawa meja kursi makan keluar.
Laika even worse. She always wants to stay at home. Especially on the weekend. She just wants to do (no)things at home. Masak, main di luar, nonton, dan main games adalah beberapa kegiatan kesukaan Laika.
Begitu juga dengan dua adik-adiknya. Mereka terbiasa berada di rumah. Oleh sebab itu kami sebagai orang tua merasa bertanggung jawab untuk menyediakan “hiburan di rumah”. Mulai dari barbecue, cook out day, game night sampai movie night in.
Walau aktifitas-aktifitas tersebut akan membuat rumah tampak seperti kapal pecah, namun percaya deh, lebih baik punya rumah kapal pecah yang hangat dari pada rumah rapi namun dingin.
Thank You Nike, Mamiraz dan Tim Living Loving. Thank you juga Aldina, Daniel dan Tim Sasa. It was my pleasure to have you guys at our tiny nest. Please come again without the camera, we’ll cook something else.
Enjoy this video by Living Loving
Selamat jadi Anak Rumahan!
0 comments